Catatan Kecil di Harlah IPNU ke 66 Tahun 2020

Oleh : Disisi Saidi Fatah (@pecandusastra96)
Bendahara PC IPNU Way Kanan | Penulis | Aktivis


Beberapa hari lalu, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) genap dengan usia yang ke 66 tahun. Tepat pada 24 Februari 2020. Tahun ini, yang merupakan tahun unik, Pimpinan Pusat IPNU mengusung tema untuk Harlah, yakni; "Harmoni Pelajar Indonesia, Satu Dalam Karya"

Dalam usia yang semakin menua, masih banyak tugas, PR, dan catatan, yang harus lebih diperhatikan. Sebagaimana tema yang diusung, hadirnya IPNU dikalangan masyarakat, khususnya para pelajar harus mampu menghadirkan inovasi-inovasi dan terobosan yang lebih memikat. Kaderisasi tak hanya sebatas formalisasi, akan tetapi eks dari kaderisasi ini yang harus di pertanggungjawabkan. Hendak kemana langkah mereka selanjutnya? Hal ini harus diperhatikan, guna mempertahankan apa yang sudah dicapai. Begitupun kegiatan, sebagaimana IPNU terlahir dengan latar belakang pesantren dan keagamaan, maka harus lebih diterapkan lagi kegiatan-kegiatan yang bernuansa religiusnya. Baik pendidikan karakter, penambahan pengetahuan dibidang sosial, agama, budaya, dan pendidikan.

Sebagai catatan tersendiri, eks dari kader IPNU harus membawa maslahat bagi umat dan masyarakat sekitar. Oleh sebab itu IPNU harus digembleng lagi kenalaran, wawasan, dan kemampuannya. Sehingga ketika ia berbaur dengan masyarakat ia sudah memiliki bekal yang sudah matang, tidak hanya abal-abal. Kader IPNU belajar harus langsung dari sumbernya, dari guru yang mumpuni, bukan dari guru googling maupun youtubing.

Kader-kader IPNU ialah pemimpin dimasa mendatang, IPNU harus mampu menguasai dunia, baik dibidang dakwah, teknologi, maupun lainnya. Sama hal nya disekolah dan pesantren, IPNU harus mampu menguasainya. Sebagaimana kita ketahui akhir ini banyak sekali sekolah; baik siswa maupun para pendidik yang terpapar radikalisme. Hal ini menjadi tugas penting dari IPNU untuk menghijaukan sekolah, madrasah, dan pesantren.

Kader IPNU adalah kader militan, bukan kader abal-abal. Jangan takut tidak makan, jangan takut rugi untuk ber-IPNU maupun IPPNU. Sebab setiap lelah, keringat, dan pengorbanan yang kita ikhlaskan dan kita ibadahkan, InsyaAllah akan menuai berkah dan barokah yang lebih dari Allah. Semoga kader-kader IPNU yang telah banyak menghabiskan waktu  pikiran, maupun materi, untuk mengabdikan diri pada payung hijau bundar ini, Allah berikan keberkahan, barokah, dan diangkat derajatnya menjadi lebih baik, baik di dunia maupun akhirat. Aamiin.

Komentar